“sebuah bentuk gambar berawal dari satu titik yang membuat suatu gerakan...titik itu bergerak....dan terbentuklah suatu garis-dikenal sebagai dimensi pertama. Bila garis bergerak membentuk sebuah bidang, maka kita dapat menemukan sebuah unsur dua dimensi. Selama perkembangannya dari bidang menjadi ruang, pertemuan bidang-bidang tadi melahirkan suatu badan (tiga-dimensi).... sebuah ringkasan mengenai energi kinetik yang menggerakkan sebuah titik menjadi garis, garis menjadi bidang dan bidang menjadi dimensi ruang”. (Klee Paul. 1961. The Thingking Eye: The Notebooks of Paul Klee)

Ngomong-ngomong... arsitektur dan bangunan sama ngak ya?? Bila kita membuka kamus bahasa indonesia, kita akan menemukan pengertian bangunan terbatas sebagai sesuatu didirikan, dibangun seperti rumah, gedung dan jembatan. Jalan-jalan lagi ke ensiklopedia bebas: Bangunan biasanya dikonotasikan dengan rumah, gedung ataupun segala sarana, prasarana atau infrastruktur dalam kebudayaan atau kehidupan manusia dalam membangun peradabannya seperti halnya jembatan dan konstruksinya serta rancangannya, jalan, sarana telekomunikasi.
Nah sekarang kita coba bahas dengan menggunakan konsep “to the point aja”. Singkat cerita arsitektur pada umumnya dibayangkan, direncanakan dan diwujudkan. Kegiatan arsitektur adalah proses pemecahan masalah(problem-solving) atau proses perancangan. Perancangan itu sendiri adalah meramalkan pemecahan dari berbagai masalah untuk menemukan solusi-solusi. Soluisi yang tercipta nanti tergantung dari perbendaharaan desain yang dimiliki/bahasa perancangan. Pada akhirnya perwujudan dari arsitektur adalah untuk mengakomodasi aktivitas manusia.
Sedangkan untuk perbedaan arsitektur dan bangunan adalah arsitektur memiliki Keindahan / Estetika (Venustas), Kekuatan (Firmitas), dan Kegunaan / Fungsi (Utilitas) (Vitrivius: De Architectur), sedangkan bangunan hanya memiliki fungsi dan konstruksi.
Semoga bermanfaat.....